Kepahiang, suaramahardika.id, – Untuk mengukuhkan Hak Kekayaan Intelektual dan Kekayaan Geografis Batik di Provinsi Bengkulu, Khususnya di Kabupaten Kepahiang digelar Uji Kompetensi Sertifikat Profesional,Senin (20/05/2024), di Sanggar Peuy Diwo Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang.
Kegiatan Uji Kompetensi ini digelar Direktorat Standardisasi Kompetensi Deputi Sumberdaya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk memberikan fasilitasi uji kompetensi dalam rangka sertifikasi profesi pembatik, bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik sebagai pelaksana.
Ketua LSP menyampaikan Sertifikasi Kompetensi di Provinsi Bengkulu merupakan sebuah keniscayaan, untuk mempertahankan Batik Bengkulu sebagai aset warisan budaya, menjamin ketersediaan SDM yang kompetensinya setara dengan pembatik-pembatik di pulau Jawa, serta meningkatkan daya saing ekonomi di provinsi ini. Oleh karena itu, fasilitasi yang diberikan Kemenparekraf ini dinilai sangat tepat sasaran.
“ Untuk memastikan dan memelihara kompetensi batik, dengan sertifikat yang berlaku selama 5 tahun. Dengan mereka menjadi orang kompeten Pemerintah daerah dapat menggunakan SDM mereka melalui tindak lanjut dengan meng ekspose pembatiknya , karena kualitas batiknya setara dengan pembatik di Indonesia seperti di pulau jawa,” sampai Dr. Ir. Rodia Syamwil, M.Pd.
Mewakili Kemenparekraf RI, Sulis sangat merespon positif kegiatan hari ini dan harapan beliau pembatik yang ada di provinsi Bengkulu khususnya Kabupaten Kepahiang ini berkelanjutan dan berkesinambungan untuk kedepannya khususnya kaum milenial.
“ Kita memfasilitasi kegiatan hari ini kedepan SDM akan bersaing dengan adanya yang bersertifikat itu akan membedakan mereka. Dinas Daerah bisa memberikan semacam pendapatan lebihlah untuk yg sudah berkompeten. Minat teman pembatik di Kepahiang besar dari dinas agar berupaya memajukan batiknya. UNESCO sudah mengakui Batik Indonesia, Kedepannya dengan Karakter khusus batik Kepahiang jadi Unggulan dan Ikon khusus misal dari Pemkab sendiri menggunakan batik ini,” terangnya.
Smentara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Murlin Hanizar,Sp.M.Si menyambut positif dan berterimakasih kepada Pemkab Kepahiang karena minat membatik di masyarakat cukup tinggi.
“ Maka kita akan urus HAKI kepada pengrajin ini contoh mereka punya corak dan ciri khas sendiri sehingga tidak bisa di klaim oleh pihak lain, jika lemah dari pembiayaan dengan adanya HAKI dan sertifikat pihak perbankan akan menyalurkan sejenis KUR. Edaran Gubernur setiap kamis menggunakan batik, sebaiknya produk dari BKL. dengan event2 akan kami buka untuk salurkan batik karya kita,” Sampai Kadis.
Mewakili Pemkab Kepahiang Sudarno Kusuma menyampaikan ucapan syukur karena Kabupaten Kepahiang terpilih sebagai tuan rumah kompetensi sertifikasi profesional batik.
“ Ini adalah awal Alhamdulillah untuk kita bisa mengakat batik kita setara nasional kedepan,” harap Sudarno.
Sementara itu Sekdis Pariwisata Kabupaten Kepahiang, Sanisah,S.IP.MM Menyampaikan ucapan terima kasih atas uji kompetensi terhadap pengrajin batik yang ada di Kabupaten Kepahiang. (Ded-010)