Kepahiang, suaramahardika.id – Keberadaan rumah sampah yang menjadi TPS Kota Kepahiang sangat dikeluhkan para pedagang yang sehari hari beraktivitas mencari rezeki di los terminal pasar Kepahiang. Bahkan secara gamblang mereka juga menceritakan fasilitas los yang tidak memadai.
Diceritakan Ibu Eti, Senin ( 16/09/2024) yang kesehariannya berdagang nasi padang di los Terminal Kepahiang sejak 20 tahun lalu.Tidak adanya sumber air bersih membuat mereka harus merogoh kocek setidaknya Rp. 60.000 setiap harinya.
“ Tidak adanya sumber air bersih membuat kami harus merogoh kocek tiap hari untuk membeli air, 60 ribu sehari wajib untuk air,” sampainya.
Selain itu sejak dibangunnya rumah sampah di antara pojok belakang los terminal pasar kepahiang dengan taman kota membuat tersumbatnya aliran siring belakang los sehingga menimbulkan aroma tidak sedap karena air kotor bekas limbah mereka tidak bisa mengalir dengan baik lagi, ditambah warung makan bagian ujung yang menanggung aroma lebih menusuk hidung dari tumpukkan sampah di TPS, yang juga mengandung banyak nya lalat.
“ Dulu sebelum ada tempat pembuangan sampah itu air limbah kita dibelakang mengalir lancar, sekarang tersumbat dan bau. belum lagi teman- teman yang berjualan di bagian ujung aroma sampah begitu menyengat padahal kita jual makanan jual nasi, lalat juga banyak,” ujar Eti mewakili rekannya sesama pedagang.
Keresahan para pedagang juga bertambah dengan berhembusnya isu jika salah satu pasangan calon bupati terpilih tempat usaha mereka akan digusur, karena sudah melihat desain video taman santoso yang menjadi satu kesatuan dengan JPO videotron yang sudah tegak berdiri.
“ Kalau kami digusur sementara disini sudah jadi tempat usaha hampir 20 tahun kemana kami akan menggantungkan kehidupan, harapan kami Pemerintah yang akan datang dapat memperbaiki dan melengkapi Fasilitas tempat usaha kami ini,” kata Eti.
Menyikapi keluhan para pedagang Anggota DPD RI Riri Damayanti yang juga maju sebagai kandidat Calon Bupati Kepahiang menyampaikan jika desain video tersebut bukan untuk mematikan perekonomian pedagang namun menata agar jantung kota kepahiang ini lebih cantik dan menarik untuk dilihat, dan yang akan direlokasi adalah para pedagang yang sudah lama mempunyai usaha di seputaran taman kota Kepahiang.
“ Jika terwujud desain video tersebut justru untuk meningkatkan perekonomian pedagang. Karena bisa menjadi sentra kuliner dan makanan khas yang punya nilai jual lebih dengan fasilitas tempat usaha yang lengkap, cantik dan bersih. Parkir tertata, sumber air bersih ada, dilengkapi mushola dan tempat bermain anak pemandangan menarik tentunya akan menarik pembeli sehingga pendapatan bapak dan ibu pedagang disini bisa meningkat,” sampai Riri.(Fro-01)