Kepahiang, suaramahardika.id – Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut 01 Ujang Irmansyah menjadi primadona dalam debat kedua yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepahiang dengan tema kesejahteraan sosial, kearifan lokal dan pembangunan fundamental, Rabu malam (13/11/2024).
Pria yang khas dengan kepala gundulnya itu menjadi pusat perhatian masyarakat Kabupaten Kepahiang pada debat kedua yang diselenggarakan di Hotel Sandhyka Kepahiang tersebut.
Tokoh perempuan Kepahiang, Helmiyesi, mengatakan, Ujang Irmansyah tampil memukau bukan hanya karena berhasil menguasai panggung debat, namun juga karena berpenampilan menarik khas Bumi Sehasen.
“Mengenakan batik Diwo berwarna oranye dengan motif setawar sedingin sangat pas dengan tema debat yakni kesejahteraan sosial, kearifan lokal, dan pembangunan fundamental,” kata Umi Yesi, sapaan akrabnya.
“Batik Diwo merupakan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat di Kepahiang. Setawar sedingin tradisi di Bumi Sehasen Kepahiang dalam upaya menyelaraskan dan menyeimbangkan kehidupan di masyarakat. Motif ini membuat aura tenang dan damai saat beliau mengenakannya,” lanjut Umi Yesi.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Kabupaten Kepahiang ini menjelaskan, selain tampil beda dengan batik Diwo berwarna oranye, Ujang berhasil memukau penonton dengan penyampaian visi misi tanpa membaca teks sebagaimana yang dilakukan Cawabup lainnya.
“Beliau begitu fasih dan lancar dalam menyampaikan program-program RIANG lima tahun kedepan. Menariknya lagi, Ujang Gundul (sapaan akrab Ujang Irmansyah, red) berhasil mengatur ritme waktu menjawab pertanyaan sehingga beliau selalu pas dan tidak kehabisan waktu seperti calon lainnya,” ungkap Umi Yesi.
Selanjutnya, Pegiat pendidikan nonformal di Yayasan Az Zahra ini menekankan, ada pertanyaan menarik yang hanya berhasil di jawab dengan cerdas oleh Ujang, sementara oleh calon lain dijawab tidak relevan dengan pertanyaan yang diajukan.
“Pertanyaan tersebut adalah bagaimana paslon merencanakan pendidikan vokasional yang relevan dengan kebutuhan pasar, menciptakan lapangan kerja, dan menghubungkan dengan industri untuk investasi 5 tahun ke depan? Jawaban cawabup 02 adalah penempatan guru harus sesuai dengan domisili,” ungkapnya.
“Jawaban cawabup lain adalah tentang kesejahteraan pendidik dan pembangunan infrastruktur. Jawaban kedua cawabup tersebut sangat jauh melenceng dengan tema dan pertanyaan,” tandasnya.
Penulis yang dikenal produktif ini menambahkan, selain melemparkan pertanyaan dan jawaban dengan cerdas, Ujang Irmansyah juga memberikan solusi berupa kerja nyata beliau dalam mewujudkan pendidikan Kepahiang yang berkualitas.
“Beliau menyampaikan tentang pentingnya kalaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Contoh nyata melalui LPK Taiyouko Gakuin Center yang beliau pimpin untuk memberikan pelatihan dan keterampilan berbahasa Jepang. Dengan sinergi ini akan menciptakan lapangan kerja sehingga siap bersaing di dunia global dalam dunia kerja. Pernyataan dan jawaban cawabup RIANG nomor urut 01 ini menunjukkan kecerdasan dan kemampuan mencerna pertanyaan dengan baik. Sementara cawabup lainnya ngawur, lain yang ditanya lain pula jawabannya,” demikian Umi Yesi. [**]