Workshop Rampai Sastra Rejang Dengan Aksara Ulu, Yayasan Az-Zahra Ajak Berbagai Pihak

Berita, Daerah, Kepahiang217 Dilihat
banner 468x60

Kepahiang, suaramahardika.id –Yayasan Az-Zahra Kepahiang menggelar Lokakarya (Workshop) Rampai Sastra Rejang Dengan Aksara Ulu, Rabu (25/09/2025) di Hotel Umroh Pasar Ujung Kepahiang.

banner 336x280

Helmiyesi,M.S.i menyampaikan kegiatan yang didukung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam rangka fasilitasi dan apresiasi bagi komunitas sastra tahun 2025. Melalui kegiatan ini ia berharap masyarakat lebih mengenal aksara ulu sebagai aksara masyarakat Rejang. Aksara ulu bukanlah hal yang baru, tetapi banyak masyarakat yang buta dan tidak mengetahui warisan budaya ini.

“ Bisa jadi orang Rejang tidak bisa bahasa Rejang, Semoga melalui kegiatan ini masyarakat dapat tetap mengembangkan dan melestarikan aksara ulu melalui komunitas,” Sampai Yesi.

Acara ini dibuka Bupati Kepahiang diwakili Staf ahli Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Sudarno Kusuma, S.K.M., M.M yang dalam sambutannya mengapresiasi yayasan Az-Zahra yang tetap eksis, dan menginspirasi. Mudah-mudahan dengan kita bergandeng tangan tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Dengan segala keterbatasan asal berbuat baik dan ingin belajar. Tidak usah berkecil hati dengan kekurangan dan keterbatasan kita.

“ Kami sangat bangga dan mengapresiasi Yayasan Az-Zahra Kepahiang diusia yang mencapai 22 tahun tetap eksis dan menginspirasi,” sampai Sudarno.

Diikuti oleh 75 peserta kegiatan ini berlangsung selama dua hari tanggal 25-26 September. Para peserta berasal dari kalangan Mahasiswa, Pelajar, BMA dan Komunitas yang tertarik dengan aksara Rejang.

Disampaikan Ketua Panitia, Efendi, S.Pd kegiatan ini bertujuan revitalisasi bahasa dan Sastra Rejang. Sehingga Masyarakat memiliki ruang ekspresi kesusastraan melalui Yayasan Az Zahra Kepahiang. Peserta kegiatan setelah ini memahami (dapat membaca dan menulis) aksara ulu Rejang Kepahiang dan Tercipta komunitas/organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pelestarian aksara ulu.

“ Semoga apa yang menjadi harapan dan tujuan kita melalui kegiatan ini dapat tercapai sesuai harapan,” sampai Efendi.

 

Kegiatan ini menghadirkan sebanyak 3 orang narasumber yakni:

1. Prof. Dr. Sarwit Sarwono, M.Hum. Pegiat/praktisi aksara ulu di Provinsi Bengkulu, dengan materi Sejarah, Pengembangan Aksara Ulu, dan Praktek menulis/membaca aksara ulu. Narasumber akan menyampaikan materi sebanyak 4 Jpl,

2. Firmansyah (Emong Soewandi). Maestro sastra dan seni dari Kabupaten Kepahiang. Beliau akan membedah rampai sastra dongeng berjudul Nandei Jang Mno’o, lalu membimbing peserta membuat syair berdasarkan buku tersebut, lalu merubah syair menjadi tulisan aksara ulu. Materi teori dan praktek akan disampaikan sebanyak 8 Jpl,

3. Slamet Imam Wakhyudin, Founder Kampung Batik Panca Mukti sebagai Komunitas Sastra di Bengkulu Tengah, akan menyampaikan materi sebanyak 2 Jpl tentang Peluang komunitas dalam melestarikan sastra daerah dan Pembentukan Komunitas sastra peduli aksara ulu.

Kegiatan pada hari kedua adalah lomba membuat surat puitis dengan aksara ulu. Surat puitis adalah karya prosa berstruktur surat bebas, yang disusun menggunakan gaya bahasa puitis, berirama, indah, dan penuh ungkapan perasaan dalam bahasa dan Aksara Ulu Rejang. (Red)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *