Bali, suaramahardika.id – Sholaat Idul Fitri yang berlangsung di Masjid Minhajul Athfal Kodam IX Udayana, Tuban Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali dipenuhi jamaah dari lantai 1 hingga lantai 3, Rabu (10/4/2024). Jumlah ini tidak terlalu membludak seperti saat Sholat Idul Adha sebab kebanyakan perantau mudik dan beribadah di kampung halaman.
Laporan Ketua Takmir Bapak H. Rosyihan menyampaikan takjil yang disediakan selama bulan ramadhan masjid ini perhari 400 bungkus ditambah ta’jil diperkirakan mencapai 5 juta perhari,pemasukan rata rata 2 juta satu hari satu malam, namun beliau juga mengucapkan terimakasih kepada panitia masjid dan kaum muslimin yang menginfakkan sebagian hartanya untuk keberlangsungan masjid ini .
“ Kita tunjukkan toleransi untuk umat islam yang ada di Bali, pasca idul fitri mari kita ramaikan masjid ini kembali, mari kita makmurkan masjid ini, lebih baik datang ke masjid untuk sholat berjamaah ke masjid,” Sampainya.
Dalam laporan beliau untuk Jumlah penerimaan Zakat Fitrah, Infa Shodaqoh, dan Fidyah tahun ini disampaikan Zakat Fitrah uang yang terkumpul sejumpah Rp 74 juta 150rb rupiah,Beras 1 Ton 404 kg menurun dari tahun lalau mencapai 2 ton, Zakat mall Rp 9 juta 968 ribu, Infaq shadaqah berupa uang Rp 810. 8000 dan
beras 73 kg, Fidyah uang Rp 2jt145 rb beras 24,5 kg. Total Jumlah jiwa yang berzakat ke Masjid Minhajul Athfal sebanyak 1995 jiwa.
“Alhamdulillah panitia amil zakat dan semua jajaran pengurus masjid telah menyalurkan zakat tersebut hingga pukul 2:00 WITA pagi tadi,Selamat merayakan hari raya kemenangan Idul Fitri, semoga tetap Istiqomah dalam menjalankan ibadah,” samapi H. Rosyihan.
Sholat Id dipimpin Imam Ust Okhif Holil,S.Ag. dalam Khotbah ia menyampikan kita ditempa dengan haus dan lapar serta menahan hawa nafsu di bulan ramadhan namun tetap dapat kita lalui, betapa banyak nikmat yang kita terima kesehatan kesmepatan iman islma serta nikmat yang takdapat kita ukur.Maka nikmat manalagi yang dapat kita dustakan.
“Hadirin wal hadirat ramadhan telah mengajarkan kita untuk menjadi diri lebih paripurna dengan ibadah yang kita laksnakan jangan smapai berlalunya bulan ramadhan semangat ketakwaan kita juganmenurun. mari kita tingkatkan semangat ibadah iman takwa kita hingga maut. Semoga ibadah kita dibulan ramhadhan ini menghapus dosa kita yang telah belalu, dihari yang suci ini kita ibarat bayi yang baru lahir dari rahim ibu kita kita ibarat kertas baru. Maka dari itu saling menolong dan peka terhadap penderitaan dan kesulitan orang lain tentunya harus kita lanjutkan untuk saling tolong menolong dan menghargai sesama ,ramadhan telah menempa kita menjadi insan yang lebih baik,” tutupnya.
