Kepahiang, suaramahardika.id -Anggota DPRD Provinsi Bengkulu perwakilan Kabupaten Kepahiang dapil 5 Rizki Heriaji Suwela, S.PT menggelar reses untuk menjaring aspirasi masyarakat dalam masa sidang 1 hari ke 2 berlangsung di Desa Bogor Baru Kecamatan Kepahiang, Rabu (26/02/2025).
Namun beberapa tahun terakhir selain debit air yang mengecil jaringan irigasi tersier dan sekunder juga rusak sudah bertahun-tahun dan beberapa titik longsor yang belum teratasi oleh pemerintah.
“Kami sebagai Petani pangan dan palawija merasa kurangnya perhatian dan respon Pemerintah daerah terhadap kami. Berbanding terbalik dengan Kopi pemerintah bisa mengusahakan dan ada anggaran untuk kopi. Kami juga sampaikan bahwa irigasi primer yang mengalir di irigasi sekunder dan tersier yang sudah rusak parah bertahun tahun di desa Bogor Baru dan Kampung Bogor, dan juga ada kebocoran di mana mana dan ada juga beberapa titik longsor yang sampai saat ini belum di perbaiki. adapun ada Instansi yang datang hanya untuk dokumentasi namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutannya,” Tutur Aan.
Lebih jauh ia berharap pembangun irigasi itu dapat terealisasi di tahun ini bukan di tahun depan atau tahun-tahun berikutnya, dikarenakan apabila hujan sawah-sawah mereka kebanjiran, begitu sebalik nya ketika kemarau sawah kering dan tidak dapat ditanami padi.
“Harapan kami Bapak Dewan dapat mengupayakan untuk pembangunan irigasi tahun ini, sehingga sawah masyarakat dapat panen normal 3 kali setahun,” harap Aan.
Selain itu para perangkat desa juga menanyakan terkait kesejahteraan perangkat desa, dan masyarakat juga mengeluhkan terkait kondisi lampu jalan di Kabupaten kepahiang khusunya seputaran desa mereka yang sudah banyak padam bahkan rusak. Para buruh dan pekerja Pabrik Teh PT Sarana Mandiri Mukti Kabawetan juga mengeluhkan terkait kesejahteraan mereka.
Menjawab berbagai keluhan masyarakat Aji menerangkan terkait kesejahteraan perangkat desa saat ini agar sedikit bersabar, karena saat ini pemerintah pusat melakukan refusing anggaran untuk mendukung pemerintah pusat mengenai program makan siang gratis dan untuk infrastruktur juga ada pemotongan sebesar 80% dari APBN.Sehingga masyarakat agar bersabar dalam masa transisi pemerintahan ini.
“Seluruh Kementerian mendapat refusing anggaran besar-besaran sehingga permasalahannya bukan hanya perangkat desa saja tapi di bidang infrastruktur. Maka oleh sebab itu kita juga harus bersabar dulu karena kita mendukung program pemerintah pusat mengenai program makan siang gratis,karna dalam infrastruktur juga 80% pemangkasan anggarannya dan berdampak besar juga. Namun kita harus optimis mendukung program pemerintah pusat untuk menuju Indonesia emas,” jelas Aji.
Lebih jauh Aji mengatakan terkait dengan lampu jalan pihaknya juga akan mengupayakan dan berkoordinasi dengan dinas Perhubungan.
“Untuk penerangan desa Bogor Baru dan kampung Bogor Baru, kita akan berkoordinasi dengan dinas Perhubungan,” kata Aji.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang telah hadir dan menyuarakan aspirasi serta keinginan dalam kesempatan reses ini, tentunya apa yang didengar hari ini akan diperjuangkan dalam rapat paripurna di DPRD Provinsi Bengkulu nantinya. Namun dalam hal ini masyarakat diharapkan bersabar karena keterbatasan anggaran saat ini tentunya pemerintah akan membangun infrastruktur dan mengupayakan kesejahteraan semua pihak. (Zar-004)